Selasa, 20 Desember 2011

Gerakan Sholat Mengurangi Depresi post Diabetes

Mengurangi Depresi Akibat Diabetes dengan Senam Ergonomis Shalat
Gerakan shalat mengilhami peneliti untuk menciptakan gerakan senam yang bisa mengurangi depresi. REPUBLIKA.CO.ID, -Penyakit kencing manis Diabetes Melitus tipe 2 termasuk jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Penyakit ini terjadinya karena adanya gangguan kerja insulin akibat ketidakpekaan sel target terhadap insulin.

Namun, penderita penyakit ini tak perlu putus asa. Pasalnya, berdasarkan penelitian mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dampak dari penyakit dapat dikurangi dengan melakukan senam ergonomis. Setidaknya dengan rajin melakukan senam ergonomis, pasien diabetes dapat mengurangi terjadinya depresi akibat menderita diabetes ini.

Adalah tiga mahasiswa FK-UMY yang mempelajari hubungan antara senam ergonomis dengan penyakit diabetes melitus tipe 2, dengan judul penelitian ‘Pengaruh Senam Ergonomis terhadap skor depresi pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2′. Para mahasiswa itu adalah Aditiya Pramudya, Wiramas Ikhsan Gafar, dan Fitria Puspita Dewi.

Senam ergonomis ini merupakan senam yang diilhami dari gerakan shalat yang mengandung fungsi autoregulasi dan adaptasi tubuh manusia dengan otak sebagai pusat pengendali Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan dengan melibatkan 30 orang pasien DM tipe 2 rawat jalan di Puskesmas Kasihan 1 Bantul, yang berusia 40-65 tahun. “Dalam penelitian kami, tercatat penderita DM tipe 2 paling banyak pada golongan usia 40-65 tahun,” jelas Wiramas.

Dijelaskannya, penderita DM tipe 2 umumnya mengalami peningkatan gula darah yang memicu naiknya hormon kortisol, epinefrin, dan norepinefrin yang kesemua hormon tersebut menyebabkan depresi. “Pada pasien DM tipe 2 yang diikuti gangguan depresi akan menunjukkan kendali glukosa buruk dibandingkan pasien DM tipe 2 tanpa gangguan depresi. Secara psikis, depresi juga sebagai penanda adanya gangguan kepribadian yang terjadi karena penyakit DM tipe 2 yang diderita sepanjang hidup seseorang,” kata Wiramas dalam rilis Humas UMY, Sabtu.

Wiramas menjelaskan dalam terapi fungsi depresi, olahraga khususnya senam adalah terapi yang disarankan bagi penderita DM tipe 2. “Senam yang bisa menjadi alternatif terapi adalah senam ergonomis. Dengan senam ergonomis, seseorang dengan DM tipe 2 dapat mengontrolnya, termasuk mengelola psikisnya agar tidak merasa tertekan yang menjauhkan dari depresi,” jelasnya. Melalui senam ergonomis, kata dia, penderita DM tipe 2 dilatih untuk melakukan olah napas, melancarkan darah dan stimulasi syaraf, serta merangsang penurunan ketiga hormon yang dapat menurunkan depresi.

Tidak ada komentar: